Lantaran kontribusi bisnis minuman keras mulai melorot, PT Sarinah mulai merealisasikan niat berekspansi ke bisnis lain. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berusia 47 tahun ini kini tengah serius membidik bisnis cokelat (kakao olahan). Bahkan, Sarinah sudah menyiapkan Rp 60 miliar untuk itu membangun pabrik coklat.

Direktur Utama PT Sarinah Jimmy Gani mengatakan, potensi industri coklat olahan masih terbuka lebar. "Ini sejalan dengan rencana pemerintah untuk membatasi ekspor biji kakao dan menggenjot ekspor kakao yang telah memiliki nilai tambah," ujarnya.

Jimmy menyebutkan, awal Mei lalu Sarinah telah menandatangni nota kesepahaman (MoU) dengan sejumlah petani di lima desa di Sulawesi Tenggara untuk mendapatkan pasokan biji kakao. "Mereka sanggup menyediakan pasokan hingga 5.000 ton per tahun," kata Jimmy.

Jimmy menghitung dengan harga bijih kakao yang kini berkisar Rp 24.000 per kilogram, maka nilainya setahun mencapai Rp 120 miliar.

Direktur Keuangan dan Administrasi PT Sarinah, Anang Sundana, menambahkan, di tengah naiknya bea keluar ekspor biji kakao yang kini 10%, Sarinah kini tengah menyiapkan infrastruktur pengolahan bijih kakao di Sulawesi Tenggara. "Soalnya, selain bea keluarnya tinggi, margin ekspor bijih kakao juga sangat tipis," kata Anang. Margin ekspor bijih kakao maksimal 5%. Sementara, jika diolah, minimal menjadi fermentasi cokelat, marginnya bisa 20%.

Menurut Anang, Sarinah menyiapkan Rp 60 miliar untuk pengembangan bisnis barunya itu. Perinciannya, Rp 10 miliar untuk membangun pabrik skala produksi kecil hingga menengah. Adapun Rp 50 miliar untuk pabrik dengan proyeksi pengolahan menjadi kakao butter atau kosmetik.

Anang mengatakan, nantinya coklat olahan Sarinah untuk ekspor. "Pasarnya ke Asia dan Eropa masih terbuka lebar, tapi strategis produksinya yang harus hati-hati," cetusnya. "Soalnya, jika tidak efisien, ongkos produksinya bisa memangkas margin."

Anang menyebutkan, kontribusi dari sektor perdagangan ekspor sedikitnya bisa menyumbang laba Rp 1 miliar hingga Rp 2 miliar dari proyeksi laba tahun ini, yang dipatok sebesar Rp 25 miliar.

Tahun ini, Sarinah memperkirakan total pendapatannya Rp 500 miliar, naik 20% dari tahun lalu Rp 417 miliar. Target laba bersih tahun ini Rp 25 miliar, naik 212% dari 2009 sebesar Rp 8 miliar.

0 comments

Post a Comment

 
Pagimana Blog